Jakarta, 29-04-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Apa jadinya jika para insan humas dari seluruh satuan kerja Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta berkumpul di satu forum eksklusif selama dua hari penuh? Jawabannya terangkum dalam sebuah perhelatan akbar bertajuk Forum Kehumasan Sahabat Religi 2025 yang diselenggarakan pada 28–29 April 2025 di Bigland Hotel & Convention, Sentul-Bogor, Jawa Barat.
Sebuah refleksi nyata atas pentingnya peran kehumasan dalam membangun citra institusi keagamaan di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi digital. Forum ini bukan sekadar ajang berkumpul biasa. Dihadiri oleh para Wakil Humas dan pelaksana kehumasan dari berbagai unit kerja, forum ini bertujuan membangun kompetensi dan daya saing insan humas, sekaligus menanamkan nilai-nilai profesionalisme, kecepatan, dan ketanggapan dalam menyikapi dinamika informasi di era digital.
Acara dimulai dengan seremoni pembukaan yang berlangsung khidmat namun penuh semangat. Setelah pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, doa bersama, dan laporan dari Ketua Panitia Drs. H. Nur Pawaiduddin, M.Pd. selaku Kabag TU Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Dibuka secara resmi pada Senin pagi, (28/04/2025) oleh Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Dr. H. Adib, M.Ag., acara ini mengusung tema besar “Menjadi Insan Humas yang Responsif di Era Digital”. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Dr. H. Adib, M.Ag. mengucapkan yel yel yang berbunyi : “Sahabat Religi—Kompak, Kompeten, Responsif!”, dan yel-yel yel tersebut merupakan harapan beliau kepada Para Wakil Humas atau Pelaksana Humas di wilayah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta karena Wakil Humas atau Pelaksana Humas merupakan garda terdepan dalam membangun citra madrasah menjadi lebih baik. Kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.
Serunya penuh semangat di hadapan peserta forum, menegaskan harapannya agar para pelaku humas mampu bersinergi dan beradaptasi dengan tantangan zaman. Seluruh perwakilan Humas dari madrasah dan satuan kerja di bawah Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta, termasuk HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat, yang turut ambil bagian aktif dalam kegiatan ini.
Forum ini menyajikan tiga materi utama yang dikemas dalam gaya pemaparan interaktif dan penuh inspirasi, materi pertama disampaikan oleh Bapak Harry Ara Hutabarat, S.H., M.H., Ketua Komisi Informasi DKI Jakarta. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya transparansi dan tanggung jawab publik. Para pelaku humas harus memahami hak publik atas informasi, serta mampu menyiapkan dan menyampaikan informasi secara akurat, cepat, dan kredibel. “Keterbukaan bukan berarti membuka segalanya, tapi membuka yang wajib diketahui oleh publik demi akuntabilitas dan kepercayaan,” tegas Harry.
Sesi malam hari menjadi ajang refleksi bagaimana media sosial bisa menjadi senjata ampuh maupun bumerang, tergantung bagaimana dikelola. Bapak Noval, seorang praktisi media sosial, memaparkan strategi membangun branding institusi melalui konten positif dan kreatif. Ia juga memberikan tips praktis, seperti pemilihan hashtag, jadwal unggah, dan analitik engagement. “Jangan hanya sekadar aktif, tapi harus adaptif,” ujar Noval.
Materi pamungkas disampaikan oleh Eko Suprihatno, jurnalis senior dari Media Indonesia. Ia mengajak peserta melihat peran humas bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga pembentuk narasi institusional. Peserta diminta membuat laporan berita secara langsung tentang kegiatan yang mereka ikuti—praktik langsung yang menguji kemampuan jurnalistik mereka. Beberapa karya peserta bahkan ditampilkan dan dievaluasi langsung. Ini bukan sekadar pelatihan, tapi simulasi nyata dunia kehumasan.
Banyak peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membuka wawasan dan memberi bekal strategis dalam menjalankan tugas-tugas kehumasan, khususnya dalam menghadapi tantangan komunikasi publik di era digital. “Melalui forum ini, kami semakin memahami pentingnya menjaga narasi publik madrasah dengan cara yang profesional, cerdas, dan etis,” ujar Aminullah HUMAS dari MAN 3 Jakarta Pusat.
Forum Kehumasan Sahabat Religi 2025 bukan hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga membangun jejaring kerja sama antarhumas satuan kerja Kemenag DKI Jakarta. Di akhir kegiatan, seluruh peserta kembali ke satuan kerja masing-masing dengan semangat baru dan bekal ilmu yang relevan.
