Oleh:Laurensia,S.Pd
(Guru Kimia/Staf Akademik MAN 3 Jakarta Pusat)
Model Project-based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah. Pembelajaran dilakukan secara/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang ditetapkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Karakteristik yang tercakup dalam Project Based Learning (PJBL) antara lain:
- Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk;
- Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap projek yang akan dihasilkan;
- Projek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat;
- Melatih kemampuan berpikir kreatif; dan situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.
Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
Berdasarkan karakteristik tersebut, langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang dapat dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Pertanyaan Mendasar
Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah. Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah.
Mendesain Perencanaan Produk.
Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan projek/produk yang akan dihasilkan.
Peserta didik mengembangkan rencana pembuatan projek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
Jadwal Pembuatan
Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan projek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian projek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.
Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Projek
Guru menyatukan keaktifanpeserta didik selama melaksanakan projek, mewujudkan perkembangan dan mengatasi jika mengalami kesulitan. Peserta didik melakukan pembuatan projek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, masalah yang muncul selamapenyelesaian projek dengan guru.
Menguji Hasil
Guru merancang prototipe projek, menyatukan peserta didik, mengukur ketercapaian standar. Membahas projek yang telah dibuat dan membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain.
Evaluasi Pengalaman Belajar
Guru memandu proses presentasi projek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.
Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil projek.
Penerapan Project Based Learning (PjBL) sebagai berikut:
Topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah projek/karya yang menarik;
B.. Peserta didik tidak diarahkan untuk menghasilkan satu projek saja (satu peserta didik menghasilkan satu projek);
- Projek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan dalam 3-4 pertemuan atau lebih);
- Projek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan projek bermuara pada peningkatan hasil belajar;
- Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat projek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar. dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/sampah yang tidak terpakai agar menjadi layak guna; dan
- Penilaian autentik kemampuan merancang, menerapkan, menemukan, dan menjual produk kepada orang lain.
Dalam penerapan model pembelajaran yang diuraikan di atas, seorang guru memahami cara menentukan model pembelajaran yang akan digunakan.
Adapun pemilihan model pembelajaran, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Pengertian Sintaks tiap model pembelajaran;
- Menganalisis konten/materi pembelajaran;
- Memahami konteks peserta didik; Jika peseta didik belum siap, perlu dibangun jembatan penghubung antara proses LOTS menuju HOTS. yaitu membangun skema pengetahuan dengan pengetahuan baru.
- suatu situasi nyata yang dapat merangsang proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema. kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang akan dihadapi peserta didik;
- Menentukan keterampilan yang akan digunakan untuk menghadapi situasi nyata tersebut;
- Mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran;
- Menentukan luaran (output) yang akan dihasilkan; dan
- Menganalisis situasi, keterampilan, dan luaran dengan model pembelajaran sintak untuk menentukan model yang relevan
- Menentukan mapel lain yang sesuai untuk berkolaborasi