SEKILAS INFO
20-05-2025
  • 20 jam yang lalu / Jakarta, 19-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Muhammad Hilmy Muzakky (kelas 10.4) meraih juara 2 dan Fahri Husaini (kelas 10.4) meraih juara 3 lomba robotik line follower pada Bogor Technobot Competition yang digelar Sabtu-Minggu, 17–18 Mei 2025 di Q Square Lifestyle Park, Bogor.
  • 20 jam yang lalu / Jakarta, 19-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Muhammad Farrel Ardan (kelas 11.1), Mukhbitah Hulwah (kelas 11.2), dan Dashya Inara Arizki (kelas 11.1) meraih juara 2 pada Ajang Kreativitas Pemuda tingkat kota Jakarta Pusat.
  • 1 hari yang lalu / Jakarta, 19-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Muhammad Alif Maulana Putra, siswa MAN 3 Jakarta Pusat, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara 1 lomba solo vokal dalam Ajang Kreativitas Pemuda tingkat Kota Jakarta Pusat. Kompetisi ini digelar pada hari Sabtu hingga Minggu, 17–18 Mei 2025, bertempat di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
24
Jun 2022
0
Sintaks Pembelajaran Berbasis Projek (PJBL) Dalam Penerapan Merdeka Belajar

Oleh:Laurensia,S.Pd

(Guru Kimia/Staf Akademik MAN 3 Jakarta Pusat)

 

Model Project-based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah. Pembelajaran dilakukan secara/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang ditetapkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Karakteristik yang tercakup dalam Project Based Learning (PJBL) antara lain:

  1. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk;
  2. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap projek yang akan dihasilkan;
  3. Projek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat;
  4. Melatih kemampuan berpikir kreatif; dan situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.

Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Berdasarkan karakteristik tersebut, langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang dapat dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:

LANGKAH KERJA  AKTIVITAS GURU DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Pertanyaan Mendasar

Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah. Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah.

Mendesain Perencanaan Produk.

Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan projek/produk yang akan dihasilkan.

Peserta didik mengembangkan rencana pembuatan projek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

Jadwal Pembuatan

Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan projek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).

Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian projek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.

Memonitor Keaktifan dan Perkembangan  Projek

Guru menyatukan keaktifanpeserta didik selama melaksanakan projek, mewujudkan perkembangan dan mengatasi jika mengalami kesulitan.           Peserta didik melakukan pembuatan projek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, masalah yang muncul selamapenyelesaian projek dengan guru.

Menguji Hasil

Guru merancang prototipe projek, menyatukan peserta didik, mengukur ketercapaian standar. Membahas projek yang telah dibuat dan membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain.

Evaluasi Pengalaman Belajar

Guru memandu proses presentasi projek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.

Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil projek.

Penerapan Project Based Learning (PjBL) sebagai berikut:

Topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah projek/karya yang menarik;

B.. Peserta didik tidak diarahkan untuk menghasilkan satu projek saja (satu peserta didik menghasilkan satu projek);

  1. Projek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan dalam 3-4 pertemuan atau lebih);
  2. Projek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan projek bermuara pada peningkatan hasil belajar;
  3. Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat projek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar. dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/sampah yang tidak terpakai agar menjadi layak guna; dan
  4. Penilaian autentik kemampuan merancang, menerapkan, menemukan, dan menjual produk kepada orang lain.

Dalam penerapan model pembelajaran yang diuraikan di atas, seorang guru memahami cara menentukan model pembelajaran yang akan digunakan.

Adapun pemilihan model pembelajaran, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Pengertian Sintaks tiap model pembelajaran;
  2. Menganalisis konten/materi pembelajaran;
  3. Memahami konteks peserta didik; Jika peseta didik belum siap, perlu dibangun jembatan penghubung antara proses LOTS menuju HOTS. yaitu membangun skema pengetahuan dengan pengetahuan baru.
  4. suatu situasi nyata yang dapat merangsang proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema. kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang akan dihadapi peserta didik;
  5. Menentukan keterampilan yang akan digunakan untuk menghadapi situasi nyata tersebut;
  6. Mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran;
  7. Menentukan luaran (output) yang akan dihasilkan; dan
  8. Menganalisis situasi, keterampilan, dan luaran dengan model pembelajaran sintak untuk menentukan model yang relevan
  9. Menentukan mapel lain yang sesuai untuk berkolaborasi

Silahkan masuk untuk bisa menulis komentar.

Data Organisasi

MAN 3 JAKARTA

Jl. Rawasari Selatan Komp. Perkantoran Rawa kerbo Cempaka Putih
KEC. Cempaka Putih
KOTAMADYA. Jakarta Pusat
PROV. DKI Jakarta
KODE POS 10510

Agenda