
Jakarta, 02-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Suasana pagi yang cerah pada tanggal 2 Mei 2025 menjadi saksi semangat membara civitas akademika MAN 3 Jakarta Pusat dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Upacara yang dimulai tepat pukul 06.30 WIB itu berlangsung khidmat dan penuh makna di lapangan utama MAN 3 Jakarta Pusat, melibatkan berbagai elemen madrasah dengan paduan nuansa budaya dan nasionalisme yang kental.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di MAN 3 Jakarta Pusat ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera yang diisi dengan berbagai kegiatan simbolik dan penuh makna. Selain prosesi pengibaran bendera, kegiatan ini juga memuat pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945, pembacaan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, serta doa bersama.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial semata, namun juga menjadi momentum untuk menggugah kesadaran bersama tentang pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa. Upacara dihadiri oleh seluruh siswa kelas 10 dan 11, para guru, dan tenaga kependidikan MAN 3 Jakarta Pusat. Yang menarik, semua guru dan tenaga kependidikan tampil anggun dalam busana adat daerah, sementara para siswa mengenakan batik bebas sebagai wujud apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Adapun petugas upacara adalah para siswa dari kelas 11.4, yang menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Bapak Aminullah, S.Pd., S.Pd.I. bertindak sebagai pembina upacara, dengan Syandra Cinta Saphira sebagai pembawa acara (MC) dan Muhammad Affan Tsani sebagai operator acara. Sementara itu, Nasywan Hanif Satriyo memimpin jalannya upacara sebagai Komandan Upacara, dan tim paskibra yang terdiri dari Ahmad Rasha Thabrani, Fairuz Hanan Wirawan, serta Khauzar Syahir sukses melaksanakan tugas pengibaran bendera dengan sempurna. Petugas barisan paling kanan adalah Ahmad Rifqi Hidayatulloh, tadarus dibawakan oleh Alwi Alfarabi, dan pembacaan UUD 1945 oleh Nur Azkiya. Map Pancasila dibawa oleh Dzaka Nur Aqli, pembacaan doa oleh Muhammad Jazuuli, serta dirigen paduan suara oleh Siti Zahra Rosmadita.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi momen penting yang dirayakan setiap tahun untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Lebih dari sekadar ritual tahunan, kegiatan ini menjadi ajang refleksi terhadap kemajuan pendidikan di tanah air, serta pengingat akan tanggung jawab moral seluruh elemen pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam amanatnya, Bapak Aminullah menegaskan pentingnya kedisiplinan sebagai fondasi menuju kemuliaan. “Untuk menjadi insan yang mulia dimulai dari kedisiplinan kita, datang ke madrasah sebelum jam 6.30 sudah menggunakan pakaian yang lengkap. Selain kita menuntut ilmu, kita juga harus menjaga akhlak kita,” tuturnya penuh semangat. Selain itu, beliau juga membacakan Pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dalam Peringatan Hardiknas 2025. Dalam pidato tersebut ditegaskan bahwa pendidikan adalah hak asasi sekaligus hak sipil yang melekat pada setiap individu. Pidato tersebut menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana pembentuk akhlak, kepribadian, serta peradaban bangsa yang mulia.
Upacara berlangsung dengan tertib, lancar, dan penuh semangat, mencerminkan kesiapan dan dedikasi dari semua pihak yang terlibat. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Alwi Alfarabi, kegiatan berlanjut ke pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, dan pidato pembina upacara.

Momen paling menyentuh adalah ketika seluruh peserta mendengarkan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Suasana menjadi hening dan khidmat, seolah setiap kata mengalirkan semangat baru bagi para pendidik dan peserta didik untuk lebih mencintai ilmu dan menjaga nilai-nilai luhur pendidikan. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa oleh Muhammad Jazuuli yang mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas nikmat pendidikan dan memohon keberkahan dalam menuntut ilmu serta membangun negeri.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di MAN 3 Jakarta Pusat tidak hanya menjadi ajang seremonial, namun juga menjadi media internalisasi nilai-nilai karakter dan budaya bangsa. Keterlibatan aktif siswa sebagai petugas upacara menunjukkan keberhasilan proses pendidikan karakter di madrasah ini.
Upacara ini juga menjadi contoh nyata bahwa pendidikan bukan sekadar pengajaran di ruang kelas, tetapi merupakan proses holistik yang mencakup penanaman kedisiplinan, nasionalisme, kepemimpinan, dan cinta budaya. Sebuah pembelajaran berharga yang akan terus diingat oleh setiap insan yang hadir pada pagi yang penuh makna itu.