
Jakarta, 07-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – MAN 3 Jakarta Pusat kembali memancarkan cahaya keimanan yang hangat melalui kegiatan pembiasaan TALIA (Tadarus, Tahlil, dan Dhuha). Dimulai pada pukul 06.30 WIB, kegiatan ini bukan hanya rutinitas, tetapi menjadi denyut spiritual yang mengiringi langkah siswa menuju hari penuh berkah.
Semua siswa hadir memenuhi Masjid Al-Ikhwan MAN 3 Jakarta Pusat dengan ketulusan. Para guru turut mendampingi, memberikan bimbingan langsung. Petugas OSIM, seperti biasa, berdiri gagah menyambut teman-temannya dan guru-guru dengan ramah dan penuh tanggung jawab dengan 5 S(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun).

Hari itu, giliran kelas XI.8 yang menjadi pelaksana utama tadarus, mengemban tugas suci dengan lantunan merdu. Sholawat dan dzikir tahlil secara bersama, seluruh siswa dengan penuh kekhusyukan melantunkan pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an bersama, suasana masjid berubah menjadi ruang keheningan yang sakral, seakan menjadi saksi betapa kuatnya ikatan antara hati dan wahyu Ilahi.
Lantai dasar menjadi tempat para siswa putra, sementara lantai dua diisi siswa putri. Bagi siswi yang sedang berhalangan, ibu guru piket membimbing mereka melalui hafalan surat-surat pendek. Semua diberikan tempat, ruang, dan makna.
Dalam waktu singkat namun bermakna, selama 30 menit dari pukul 06.30 hingga 07.00 WIB, namun dampaknya terasa sepanjang hari, bahkan mungkin seumur hidup. Karena inilah bagian dari misi membentuk karakter Islami, menanamkan kedisiplinan spiritual, dan menciptakan lingkungan belajar yang damai dan bernilai. Bukan hanya tentang membaca, tetapi meresapi dan mengamalkan.

Setelah tadarus, seluruh siswa melaksanakan sholat Dhuha secara munfarid, dipandu oleh Bapak Abdul Halim, S.Pd. Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang khusyuk menggugah harapan dan keyakinan bahwa setiap hari bisa menjadi lebih baik jika dimulai dengan niat dan ibadah.
Pagi itu, bukan hanya Masjid Al-Ikhwan yang dipenuhi cahaya, tetapi juga hati para siswa MAN 3 Jakarta Pusat. Dalam keheningan dzikir dan syahdunya tadarus, mereka sedang membangun fondasi masa depan: iman yang kuat dan akhlak yang mulia.