
Jakarta, 02-06-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) — Ruang guru MAN 3 Jakarta Pusat, Senin pagi (02/06/2025) pukul 10.30 WIB, berubah menjadi ruang refleksi batin dan moralitas. Dalam suasana hangat namun penuh khidmat, seluruh guru MAN 3 Jakarta Pusat mengikuti pembinaan langsung dari Kepala Madrasah, Bapak Iik Zakki Mubarok, S.Kom., M.Pd.
Pembinaan ini bukan sekadar ajang penguatan kedisiplinan, melainkan sebuah seruan mendalam tentang bahaya era digital dan pentingnya solidaritas sosial. Dalam penyampaiannya, Bapak Iik menyampaikan pesan moral yang kuat: menjauhi segala bentuk pinjaman online (pinjol) dan perjudian online (judol).

“Sebagai guru, kita tidak hanya mendidik, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi peserta didik. Pinjol dan judol bukan hanya menghancurkan ekonomi pribadi, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi guru,” tegas beliau di hadapan seluruh peserta.
Selain peringatan, pembinaan juga diisi dengan ajakan mulia. Kepala MAN 3 Jakarta Pusat menggerakkan hati seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk menyisihkan sebagian rezeki dalam program belajar berkurban: dari kita, oleh kita, untuk kita. Sebuah ajakan untuk membangun semangat kolektif dan nilai-nilai keikhlasan dalam berbagi, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Saya selaku pimpinan ingin mengetuk pintu hati bapak/ibu agar kita semua belajar menyisihkan sebagian dari rezeki kita untuk berkurban. Karena di dalam rezeki kita, ada hak orang lain,” ujar beliau dengan suara tulus menyentuh.
Program ini diharapkan tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga budaya madrasah yang mengakar—menanamkan nilai empati, tanggung jawab sosial, dan solidaritas antarwarga madrasah.
Melalui pembinaan ini, Kepala MAN 3 Jakarta Pusat menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan secara akademik, tetapi juga membina karakter moral dan spiritual. Harapannya, seluruh guru dan tenaga kependidikan dapat menjadi pelopor dalam membentuk madrasah yang bersih dari praktik destruktif, sekaligus menjadi teladan dalam menebar kebaikan melalui berbagi rezeki. Sebab, madrasah yang hebat adalah madrasah yang tumbuh dari kejujuran, kepedulian, dan kekuatan hati bersama.