
Jakarta, 26-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Suasana di lapangan MAN 3 Jakarta Pusat terasa lebih syahdu dari biasanya. Ratusan siswa dengan khidmat mengikuti kegiatan Literasi Religi yang menjadi agenda rutin setiap hari Senin, setiap pekan ketiga. Namun, hari ini terasa berbeda. Tema yang diangkat menyentuh sisi batin terdalam: “Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Tiada.” Pukul 06.30 WIB, siswa-siswi dari berbagai kelas mulai memadati area lapangan dengan tertib.
Kegiatan Literasi Religi kali ini menjadi istimewa karena tidak hanya memberikan penguatan spiritual, tetapi juga menggugah emosi dan kesadaran siswa tentang pentingnya menghormati dan mendoakan orang tua, terutama yang telah meninggal dunia. Acara diawali dengan Tadarus Al-Qur’an bersama-sama, dilanjutkan Shalat Dhuha secara munfarid yang dipimpin oleh Ustadz Achmad Rawi, S.Pd., dan ditutup dengan kajian utama oleh narasumber, H. Saiful Falah, M.Kom.I.

Seluruh peserta didik dan guru MAN 3 Jakarta Pusat mengikuti kegiatan ini, dengan kelas 10.6 bertindak sebagai petugas pelaksana. Para siswa tampak antusias dan penuh perhatian mengikuti setiap rangkaian acara, mencerminkan semangat religius yang telah menjadi ciri khas madrasah ini.
Materi yang dibawakan kali ini sangat menyentuh: “Bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang telah tiada”. Sebuah topik yang jarang dibahas namun menyimpan pesan mendalam bagi para siswa. Di usia mereka yang tengah tumbuh, penting untuk ditanamkan nilai-nilai penghormatan dan bakti, bahkan setelah orang tua tiada. H. Saiful Falah menyampaikan pesan yang dalam namun sederhana: “Ada dua hal cara agar kita dapat berbakti kepada orang tua kita. Pertama, laksanakan sholat. Dengan sholat, kita bisa mendoakan orang tua kita yang telah tiada. Oleh karena itu, bila kami guru-guru MAN 3 Jakarta Pusat menyuruh kalian sholat, maka segera laksanakan. Setelah sholat, jangan lupa doakan orang tua kalian.”

Beliau juga menambahkan nasihat penuh makna: “Yang kedua adalah perbanyak istighfar untuk orang tua dan untuk diri kita. Karena tidak ada manusia di dunia ini yang terlepas dari salah, khilaf, dan dosa.”
Kegiatan Literasi Religi seperti ini menjadi bukti nyata bahwa MAN 3 Jakarta Pusat bukan hanya mendidik secara akademik, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas siswa. Di tengah arus digitalisasi dan tantangan zaman, kegiatan ini adalah benteng moral yang memperkuat akhlak generasi muda dengan harapan untuk membentuk insan cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
Melalui kegiatan seperti ini, Kepala MAN 3 Jakarta Pusat, bapak Iik Zakki Mubarok, S.Kom, M.Pd. berharap siswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual yang membimbing mereka dalam mengambil keputusan hidup yang bermakna. beliau juga berharap kegiatan Literasi Religi ini menjadi tradisi baik yang terus berkembang, memperkuat keimanan sekaligus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam bingkai keberagamaan yang rahmatan lil ‘alamin.