
Jakarta, 11-05-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) – Di bawah naungan langit Bogor yang sejuk, jam baru saja menunjukkan pukul 07.30 WIB, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor dipenuhi oleh aura kecerdasan dan semangat juang. Bukan pagi biasa, karena pada hari itu digelar babak final Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KOSSMI) 2025 pada hari Minggu (11/05/2025), ajang prestisius yang mempertemukan 50 finalis terbaik se-Indonesia dari berbagai sekolah dan madrasah.
Di antara mereka, dua siswa terbaik dari MAN 3 Jakarta Pusat yang berhasil menembus babak final untuk cabang lomba Kimia salah satu mata pelajaran yang paling menantang dan kompleks dalam ajang ini, mereka adalah Yaasmiin Nur Azizah dari kelas 11.3 dan Keisha Dzakiyah Sakhi dari kelas 11.2. Di tengah suasana tegang namun penuh semangat, para finalis diuji dalam kecermatan, analisis, dan pemahaman kimia tingkat lanjutan.

Keberhasilan mereka bukan diraih secara instan. Di balik pencapaian tersebut, terdapat jam-jam panjang belajar, diskusi, dan latihan soal yang intens, serta doa dari guru-guru dan keluarga. Mereka tak sendiri. Ibu Hj. Laurensia, M.Pd., guru pendamping mereka, selalu hadir memberi motivasi dan pendampingan. “Sangat bangga dapat membimbing mereka sampai final, dan ini tidaklah mudah. Semoga di tahun-tahun berikutnya kami bukan hanya mempertahankan prestasi ini, tapi akan ada banyak siswa MAN 3 Jakarta Pusat yang dapat masuk ke final di ajang KOSSMI,” ungkap beliau dengan penuh haru.

Di ruang-ruang kelas madrasah, tempat di mana mimpi-mimpi kecil disusun menjadi kenyataan besar. Keisha menyampaikan rasa syukurnya, “Alhamdulillah, ini adalah prestasi yang membanggakan. Semoga hasilnya yang terbaik buat saya dan MAN 3 Jakarta Pusat.”
Mereka membuktikan bahwa siswa madrasah bukan hanya pandai dalam nilai-nilai spiritual, tapi juga tangguh dalam bidang akademik—mampu bersaing di level nasional, bahkan untuk mata pelajaran eksakta. Hasil akhir memang penting, tetapi langkah mereka ke final adalah kemenangan tersendiri. Ini bukan akhir cerita, melainkan awal dari banyak kisah hebat dari madrasah. Yaasmiin dan Keisha telah membuka jalan. Dan siapa tahu, di tahun-tahun mendatang, akan lebih banyak lagi cahaya terang dari MAN 3 Jakarta Pusat yang bersinar di panggung sains nasional.