
Jakarta, 26-06-2025 (HUMAS MAN 3 Jakarta Pusat) — Hj. Laurensia, S.Pd, M.Pd, guru Kimia dari MAN 3 Jakarta Pusat mendapat kehormatan untuk mengikuti Konferensi Kimia Asia (Asian Chemical Congress) ke-20 (20ACC) yang digelar pada 23 hingga 27 Juni 2025 di The Berkeley Hotel Pratunam, Bangkok, Thailand.
Konferensi bergengsi yang diikuti ratusan ilmuwan, pendidik, dan praktisi kimia dari berbagai negara Asia ini diselenggarakan oleh Chemical Society of Thailand (CST) dan Federation of Asian Chemical Societies (FACS) sebagai bentuk kolaborasi ilmiah antarnegara Asia dengan mengusung tema “Responsible Chemical Sciences for World Sustainability”. Menariknya, dari Indonesia hanya dua orang yang menjadi delegasi resmi, yakni Laurensia, S.Pd dan Nurul Cholis, S.Pd, guru Kimia dari SMAN 1 Campaka, Purwakarta.

Laurensia, S.Pd merupakan guru senior yang mengampu mata pelajaran Kimia di MAN 3 Jakarta Pusat. Ia dikenal sebagai pendidik yang penuh semangat, inovatif, dan konsisten mengembangkan model pembelajaran kimia yang kontekstual dan berkelanjutan. Dengan keaktifannya dalam komunitas guru, kegiatan MGMP, serta dedikasinya mendampingi siswa dalam berbagai kompetisi sains, Laurensia telah mengukir reputasi sebagai sosok inspiratif.
Tak hanya hadir sebagai peserta, Laurensia juga tampil sebagai presenter (narasumber) dalam salah satu sesi utama konferensi. Dalam paparannya, ia mengangkat topik tentang penerapan green chemistry dalam pembelajaran Kimia di madrasah, serta upaya menjadikan sains sebagai bagian dari solusi keberlanjutan lingkungan hidup. Presentasi Laurensia yang berjudul “Green Chemistry for Sustainable Education: Local Innovation from Indonesian Madrasah” mendapat sambutan antusias dari peserta konferensi. Ia menjelaskan bagaimana guru di madrasah dapat mengintegrasikan prinsip kimia ramah lingkungan dalam kegiatan eksperimen dan praktik laboratorium sehari-hari.

Kepala MAN 3 Jakarta Pusat, Bapak Iik Zakki Mubarok, S.Kom., M.Pd, menyatakan kebanggaannya atas prestasi ini, “Bu Laurensia telah memberikan contoh nyata bahwa guru madrasah bisa melampaui batas lokal dan nasional, serta berdampak secara global.”
Kehadiran Laurensia membuktikan bahwa guru madrasah mampu tampil di panggung internasional, tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga mengusung nilai, etika, dan semangat kolaborasi. “Saya merasa terhormat bisa berbagi pengalaman dari ruang kelas madrasah ke forum dunia. Ini bukan hanya tentang kimia, tetapi juga tentang harapan dan masa depan pendidikan yang lebih berkelanjutan,” ujar Laurensia.

Langkah Laurensia menjadi bukti bahwa inovasi dan kontribusi dari ruang-ruang pendidikan sederhana di Indonesia bisa menjadi bagian dari solusi global. Sebuah pencapaian luar biasa yang patut menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan, khususnya madrasah di tanah air. Melalui semangat dan dedikasi guru seperti Laurensia, dunia pendidikan Indonesia terus menunjukkan eksistensinya di kancah global. Sebuah langkah kecil dari madrasah, namun berdampak besar untuk bangsa.