Jakarta, 10 Juli 2024 – Pada setiap pagi hari, tepat pukul 06.30 hingga 07.00, MAN 3 Jakarta Pusat melaksanakan kegiatan pembiasaan yang dikenal dengan istilah TAHLIA. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak lama, namun pada tahun ajaran baru ini, istilah TAHLIA mulai digunakan untuk memberikan identitas dan pengenalan yang lebih jelas terhadap kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Al-Aikhwan, yang merupakan pusat spiritual dan kegiatan keagamaan bagi seluruh civitas akademika MAN 3 Jakarta Pusat. Peserta kegiatan ini adalah seluruh siswa-siswi MAN 3 Jakarta Pusat. Namun, pada hari ini, peserta terdiri dari siswa-siswi kelas XI dan XII. Kegiatan ini dibimbing oleh Bapak Helmy Wijaya, M.Pd.I, dan didampingi oleh Bapak Ucup Supriadi, S.Pd., yang merupakan guru senior di MAN 3 Jakarta Pusat.
TAHLIA adalah singkatan dari Tadarus, Tahlil, dan Dhuha. Kegiatan ini meliputi beberapa aktivitas keagamaan yang dilakukan secara rutin pagi hari di MAN 3 Jakarta Pusat. Para siswa-siswi memulai dengan tadarus Al-Qur’an, membaca dan memahami ayat-ayat suci. Setelah tadarus, mereka melaksanakan sholat Dhuha secara munfarid namun dilakukan bersama-sama, menciptakan atmosfer kebersamaan dalam menjalankan ibadah sunnah ini. Kegiatan diakhiri dengan dzikir tahlil secara singkat yang dipimpin oleh guru pembimbing, menutup rangkaian ibadah pagi dengan memohon berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Pembiasaan TAHLIA ini bertujuan untuk membentuk karakter religius dan meningkatkan spiritualitas para siswa-siswi MAN 3 Jakarta Pusat. Kegiatan ini diharapkan dapat membiasakan mereka dalam menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sejak dini. Dengan adanya pembiasaan ini, para siswa diharapkan dapat mengembangkan kebiasaan positif yang akan terus mereka bawa hingga dewasa. Istilah TAHLIA digunakan untuk memberikan identitas yang lebih jelas dan menarik bagi para siswa, sehingga mereka lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan ini.
Setiap pagi, para siswa-siswi kelas XI dan XII berkumpul di Masjid Al-Aikhwan tepat pukul 06.30. Kegiatan dimulai dengan tadarus Al-Qur’an yang dipimpin oleh guru agama. Para siswa membaca Al-Qur’an dengan tartil dan khusyuk, memperhatikan tajwid dan makna dari ayat-ayat yang mereka baca. Setelah selesai tadarus, mereka melanjutkan dengan melaksanakan sholat Dhuha secara munfarid, namun dilakukan bersama-sama di masjid. Sholat Dhuha ini dipandu oleh Bapak Helmy Wijaya, M.Pd.I, dengan didampingi oleh Bapak Ucup Supriadi, S.Pd. Setelah sholat, kegiatan diakhiri dengan dzikir tahlil secara singkat yang diikuti oleh seluruh peserta. Guru pembimbing memberikan arahan dan memimpin dzikir, mengajak para siswa untuk bersama-sama mengingat dan memuji kebesaran Allah SWT.
Tadarus Al-Qur’an dilakukan dengan semangat dan ketekunan. Para siswa dibimbing untuk membaca dengan tajwid yang benar, memahami arti dan makna dari ayat-ayat yang mereka baca. Sholat Dhuha yang dilaksanakan secara munfarid namun bersama-sama, memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memperdalam ibadah sunnah secara pribadi namun tetap dalam kebersamaan. Dzikir tahlil yang dilakukan secara singkat menutup rangkaian kegiatan dengan penuh hikmat, mengajak para siswa untuk merenungi kebesaran Allah SWT dan memohon rahmat serta hidayah-Nya.
Pembiasaan TAHLIA ini merupakan salah satu upaya MAN 3 Jakarta Pusat dalam membentuk karakter siswa yang religius dan berakhlak mulia. Dengan rutinitas ini, diharapkan para siswa dapat membangun kebiasaan positif dalam menjalankan ibadah dan menjaga kedekatan mereka dengan Allah SWT. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara para siswa, menciptakan lingkungan madrasah yang harmonis dan penuh dengan nilai-nilai keagamaan.
oleh : HUMAS MAN 3 JAKARTA PUSAT