“Bapak Ibu pengen masuk surga?” tanya Kamad MAN 3 Jakarta Pusat, Samsurial M.Pd secara spontan dihadapan para peserta Workshop Kurikulum Merdeka di Aula Madrasah, Kamis, 27 Juli 2023. Kontan para peserta yang terdiri dari Guru MAN 3 Jakarta Pusat dan KKM se Jakarta Pusat, mengangguk sambil tersenyum. Tentu saja semua ingin masuk surga, maka untuk itu Kamad mengajak para peserta workshop untuk mencapainya dengan memperbaharui ibadah kepada Allah Subhanahuwata’ala. Mengajar juga merupakan ibadah, oleh karenanya mari kita manfaatkan kesempatan ibadah kita dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada siswa kita. Salah satunya caranya memberikan penilaian yang sesuai dengan kemampuan dan potensi siswa. Guru jangan terjebak kepada pada penilaian di masa lalu, karena siswa mengalami proses perubahan pengetahuan yang dia miliki seiring berjalannya waktu. Disamping itu penilaian juga haruslah mengacu pada target pencapaian siswa, maka sebaiknya guru menginstrospeksi diri jika target tidak tercapai.
Jangan sekedar mengajar anak untuk nanti dia bekerja tapi juga agar mereka bisa berbakti bagi agama negara dan bangsa
Narasumber pertama, Abdul Wahab, M.Pd, selaku Ketua Litbang MGBK Nasional Mengajak peserta untuk mengawali pembelajaran dengan penguatan batiniah dengan tip tujuh amalan sukses yaitu: salat fardu awal waktu, salat sunnah rawatib, salat tahajud, salat dhuha, menjaga kesucian diri, bersedekah, membaca Al-Quran. Beliau mengingatkan peserta workshop untuk selalu menjaga bacaan Al-Quran di pagi dan sore hari khususnya QS Yasin dan Al-Waqiah.
Lain halnya dengan Anas Ponijan, M.Pd, selaku narasumber kedua, beliau mengawali paparannya dengan penayangan video tentang pembelajaran berdeferensiasi di SMAI Sudirman 2 Bekasi, yang telah berhasil mengimplemantasikan Kurmer di sekolahnya.
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak semua siswa bisa diperlakukan sama. Jika kita sebagai Guru tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan siswa maka hal tersebut dapat menghambat siswa untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. Masing-masing Guru diberitugas untuk merancang pembelajaran berdeferensiasi dengan bimbingan dan contoh dari narasumber.
Mamfaat dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain: Setiap orang merasa disambut dengan baik siswa dengan berbagai karakteristik merasa dihargai. merasa aman ada harapan bagi pertumbuhan Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan bersama. Ada keadilan dalam bentuk nyata antara Guru dan murid berkolaborasi, bersinergi sehingga kebutuhan belajar siswa dapat terpenuhi fasilitasnya dan terlayani oleh Guru dengan baik.Dengan cara ini diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal.